12 September 2007

Adhesi dan Kohesi

Ada dua jenis gaya tarik menarik antarpartikel: adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat yang sejenis, misalnya partikel air dengan partikel air. Adhesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel yang tidak sejenis, misalnya partikel air dengan partikel kaca.

Bagaimana dengan permukaan zat cair dalam tabung kaca? Jika kohesi lebih besar daripada adhesi, maka permukaan zat cair dalam tabung kaca adalah meniskus cembung, contohnya raksa yang berada di dalam tabung kaca. Sedangkan jika kohesi lebih kecil daripada adhesi, permukaan zat cair dalam tabung kaca adalah meniskus cekung, misalnya air dalam tabung kaca. Terakhir, jika kohesi sama dengan adhesi, permukaan zat cair dalam tabung kaca adalah datar (lurus). perhatikan, kohesi disini adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat cair dengan zat cair. sedang adhesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat cair dengan partikel kaca.

04 September 2007

Suhu


Konsep Suhu

Pernahkan kamu melihat ibu memasak air? Pernahkan kamu memegang es batu? Tentu kamu akan merasakan air mendidih itu panas dan es batu itu dingin. Nah, derajat panas dingin suatu benda inilah yang dinamakan suhu.

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mengukur suhu dengan perasaanmu, tetapi ukuran panas dan dingin suatu benda bersifat relatif. Misalnya, sebuah ruangan yang hangat (tanpa pendingin ruang atau AC) akan terasa panas jika kamu memasukinya dari ruangan dengan alat pendingin, sedangkan ruangan akan terasa dingin oleh orang lain yang baru saja masuk dari luar yang cuacanya panas.



Pengukur Suhu

Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Alat ini dilengkapi dengan ukuran derajat suhu dalam suatu skala standart. Satuan suhu dalam SI adalah Kelvin (K) tetapi secara umum kamu menggunakan satuan derajat celcius (C) dalam pengukuran sehari-hari.

Cara Kerja Termometer

Zat untuk termometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol. zat cair tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi. Setelah itu, pembagian dilakukan di antara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar, misalnya termometer skala Celcius dengan 100 bagian dan setiap bagiannya bernilai 1C.


Jenis Term
ometer

Berdasarkan Skala

1. Skala Celcius : titik lebur = 0 C dan titik didih = 100 C
2. Skala Reamur titik lebur = 0 R dan titik didih = 80 R
3. Skala Fahrenheit titik lebur = 32 F dan titik didih = 212 F
4. Skala Kelvin titik lebur = 273 K dan titik didih = 373 K

Gelas-Non Gelas

Termometer Gelas :
Termometer klinis, termometer suhu ruang, dan termometer maksimum-minimum.

Termometer non-Gelas : Termometer gelas, termometer bimetal, termokopel, termometer kristal cair, dan termometer hambatan














Konversi Suhu

Untuk mengetahui konversi suhu maka diperlukan perbandingan antara skala Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin














CONTOH SOAL




LATIHAN SOAL



DAFTAR RUJUKAN



Kamajaya. 2007. Inspirasi Sains SMP Kelas VII KTSP. Ganeca Exact: Jakarta.

Supomo, Titus. 2007. Intisari Sains SMP. Pustaka Widyatama: Yogyakarta.

Abdullah, Mikrajudin. 2007. Sains Fisika SMP Kelas VII KTSP. Esis: Jakarta.

Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Kelas VIII KBK. Penerbit Erlangga: Jakarta

03 September 2007

Massa Jenis Zat

Isilah sebuah gelas dengan air sebanyak 50 mL dan isilah gelas yang lain dengan minyak 50 mL. Ambil satu gelas lagi! campurkan air dan minyak di dalam gelas tersebut! What happened? Yups, ternyata air berada di bawah dan minyak berada di atas! Cobalah goyangkan gelas tersebut dengan keras! Apakah air akan bercampur dengan minyak? Jawabannya "TIDAK"! Mengapa?


Karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Massa jenis air 1 gram/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gram/cm3. Oleh karena itu, berapapun banyaknya minyak yang dicampurkan ke dalam air maka minyak akan tetap di atas.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula.

Secara matematis massa jenis dirumuskan:

Wujud Zat

Di dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui banyak benda. Tetapi benda-benda tersebut dapat golongkan menjadi tiga yaitu: zat padat, zat cair, dan zat gas. Marilah kita bahas satu persatu ketiga jenis zat tersebut.

1. Zat Padat


Ambillah sebuah batu! Amatilah ciri-cirinya! Apakah batu tersebut berubah bentuk ketika diletakkan di dalam gelas? Apakah batu tersebut volume berubah ketika diletakkan di dalam air? Kalian bisa menjawab pertanyaan di atas dan dapat menentukan ciri-ciri dari benda padat. Jadi, benda padat mempunyai ciri bentuk dan volumenya tetap, hubungan antar atom penyusunnya tetap dan teratur, gaya tarik antar partikel kuat, gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi tetapnya. contohnya: batu, besi, meja, dan lain-lain.

2. Zat Cair

Sekarang ambillah segelas air! Amati bentuknya! Kemudian pindahkan air tersebut ke dalam botol! Amati lagi bentuknya! Pindahkan lagi air itu ke piring! Amati bentuknya! Bentuknya akan berubah sesuai dengan wadahnya. Apakah airnya akan berkurang, kalau wadahnya diganti? Tentu saja volumenya tidak berkurang! Dari pengamatan di atas dapat di simpulkan bahwa ciri dari zat cair adalah bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya tetapi volumenya tetap, jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan satu sama lain. gaya tarik antar partikel lemah , gerakan partikel lebih lincah daripada gerakan partikel pada zat padat. Contohnya: air, bensin, solar, dan lain-lain.

3. Zat Gas

Wujud zat yang ketiga adalah zat gas! Bagaimanakan ciri-cirinya? Ikutilah kegiatan berikut! Ambillah sebuah balon! tiuplah pelan-pelan! apa yang akan terjadi? balon itu akan menjadi besar! bentuk udaranya akan seperti balon dan volumenya sama dengan volume balon. Setelah itu, amatilah orang yang sedang memompa ban sepeda! Bagaimanakah bentuk dan volume gas tersebut? tentu saja bentuk dan volumenya seperti ban sepeda. Jadi kesimpulannya, zat gas mempunyai ciri-ciri: bentuk dan volume selalu berubah sesuai dengan wadahnya, jarak antar partikel selalu berubah, hampir tidak ada gaya tarik menarik antar patikel gas, dan gerakan partikel lebih bebas.